1. Kenapa Produk Repeat Order Penting di 2025
Jualan online di tahun 2025 menghadapi tantangan yang semakin besar. Biaya iklan makin mahal, biaya admin marketplace bisa mencapai 20%, dan pajak 11% membuat margin semakin tipis.
Di tengah kondisi ini, memilih Produk repeat order jadi strategi yang lebih aman dibanding sekadar mengejar produk viral sesaat.
Produk repeat order berarti pembeli akan kembali membeli karena kebutuhan berulang. Bagi pebisnis online, ini ibarat “mesin uang” yang terus berputar, karena tidak perlu mengeluarkan biaya promosi besar setiap kali ingin mendapatkan penjualan baru.
Inilah salah satu pondasi yang banyak dibahas dalam artikel sebelumnya Strategi Jualan Online Sukses di Era Sekarang. Dalam artikel ini, kita akan membahas kulit luarnya saja, bagaimana cara memilih produk yang bisa repeat order, agar kamu tetap cuan di 2025.
2. Produk Repeat Order, Definisi dan Keunggulannya
Produk repeat order adalah Barang yang cepat habis atau dipakai rutin, sehingga pelanggan akan membelinya kembali.
Contoh produk repeat order:
- Skincare (toner, serum, sunscreen)
- Frozen food & minuman siap saji
- Vitamin & suplemen kesehatan
- Kebutuhan rumah tangga (sabun, deterjen, ATK)
Keunggulan produk repeat order:
- Menghemat biaya promosi
- Menciptakan pelanggan loyal
- Arus kas stabil
Singkatnya, Barang dengan repeat order tinggi membuat bisnis lebih konsisten dan tahan banting.
3. Kriteria Produk dengan Repeat Order Tinggi
Tidak semua produk cocok dijadikan produk repeat order. Agar lebih mudah, kamu bisa menggunakan checklist berikut:
- Produk habis pakai (consumable)
Barang yang cepat habis atau dipakai setiap hari cenderung punya repeat order tinggi. Misalnya skincare, vitamin, kopi bubuk, hingga makanan beku. Pelanggan otomatis akan kembali beli tanpa perlu banyak promosi tambahan. - Produk kebutuhan harian
Produk yang masuk kategori necessity lebih stabil dibanding produk luxury. Contoh: sabun cuci, bumbu dapur, atau camilan. Produk ini tidak terikat tren sehingga lebih tahan lama di pasar. - Margin sehat (≥40%)
Meski repeat order tinggi, kalau marginnya tipis, penjual tetap bisa rugi. Idealnya pilih produk dengan margin minimal 40% agar biaya operasional, ongkir, dan fee marketplace tetap tertutup. - Produk ringan ongkir & mudah distribusi
Produk yang kecil, ringan, dan tidak mudah rusak akan lebih sering dipesan ulang. Contoh: skincare sachet, minuman bubuk, atau vitamin. Produk besar dan berat biasanya menurunkan minat repeat order karena ongkir mahal. - Produk dengan variasi rasa/varian
Produk yang punya banyak pilihan varian (misalnya kopi rasa berbeda, skincare untuk tipe kulit berbeda) cenderung mendorong pelanggan untuk repeat order, mencoba varian baru.
Tips tambahan: catat repeat order customer di Google Sheets atau WhatsApp Business agar bisa tahu pelanggan mana yang harus diberi reminder. Dengan begitu, repeat order bisa didorong lebih sistematis.
4. Contoh Produk Repeat Order yang Laku di 2025
Melihat tren pasar dan perilaku konsumen 2025, berikut beberapa kategori produk dengan repeat order tinggi:
- Skincare lokal
Produk seperti toner, serum, sunscreen, dan moisturizer dipakai setiap hari. Tren perawatan kulit tidak pernah turun, justru makin meningkat. Brand lokal banyak diminati karena lebih terjangkau namun kualitasnya bersaing. - Frozen food & minuman siap saji
Gaya hidup masyarakat perkotaan yang sibuk membuat permintaan frozen food (sosis, nugget, dimsum, bakso) serta minuman instan (kopi literan, boba) semakin tinggi. Konsumen biasanya repeat order setiap minggu atau bulan. - Vitamin & suplemen kesehatan
Setelah pandemi, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan meningkat. Produk vitamin C, suplemen imun, hingga herbal modern menjadi langganan repeat order karena diminum rutin. - Produk kebutuhan rumah tangga
Deterjen, sabun cuci piring, pembersih rumah, hingga alat kebersihan kecil. Produk ini sering dipesan ulang karena sifatnya kebutuhan primer. - ATK & perlengkapan kerja
Di era kerja hybrid, kebutuhan alat tulis, tinta printer, atau peralatan kantor tetap tinggi. Repeat order biasanya datang dari institusi atau pekerja rumahan.
Perbandingan nyata:
- UMKM frozen food yang fokus ke repeat order bisa mempertahankan omzet bulanan stabil, meskipun biaya iklan naik.
- Sementara itu, penjual fashion viral hanya ramai di awal tren, lalu sepi begitu tren bergeser.
5. Kesalahan Umum Saat Memilih Produk Repeat Order
Banyak penjual online gagal bukan karena tidak bisa menjual, tetapi karena salah strategi dalam memilih produk. Berikut kesalahan yang sering terjadi:
- Terlalu fokus pada produk viral
Produk viral memang bisa mendatangkan penjualan cepat, tapi sering kali hanya sesaat. Begitu tren selesai, stok menumpuk dan omzet turun drastis. Produk viral biasanya tidak punya repeat order tinggi. - Tidak menghitung margin dengan benar
Penjual sering terjebak harga murah demi bersaing. Padahal, jika margin terlalu tipis (misalnya di bawah 20%), setiap kenaikan biaya admin atau ongkir bisa langsung menggerus keuntungan. - Mengabaikan ongkos kirim
Produk berat seperti furniture, elektronik besar, atau barang pecah belah cenderung menurunkan minat repeat order karena ongkir mahal dan risiko rusak tinggi. - Salah memilih platform penjualan
Setiap produk punya karakteristik sendiri. Produk impulsif (misalnya fashion atau aksesoris) lebih cocok dijual di TikTok Shop. Sedangkan produk repeat order seperti frozen food atau vitamin lebih cocok di Tokopedia atau WhatsApp, yang mendukung repeat order lebih natural. - Tidak membangun database pelanggan
Banyak seller hanya mengandalkan marketplace tanpa mengumpulkan kontak pelanggan. Padahal, repeat order akan lebih mudah jika punya database (WhatsApp/Email) untuk follow up langsung.
6. Strategi Praktis Memaksimalkan Produk Repeat Order
Memiliki produk repeat order saja belum cukup, kamu juga perlu strategi jitu untuk memastikan pelanggan kembali belanja. Berikut beberapa cara yang bisa dipraktikkan:
1. Edukasi pelanggan secara konsisten
-
- Buat konten edukasi terkait produk, misalnya “cara memakai skincare agar hasil lebih maksimal” atau “tips menyimpan frozen food agar tahan lama”.
2. Gunakan WhatsApp Business untuk reminder
-
- Fitur label bisa digunakan untuk menandai pelanggan repeat order.
- Gunakan broadcast untuk mengingatkan pembelian ulang, misalnya: “Halo Kak, stok serum kamu sudah hampir habis? Jangan lupa restock ya, ada promo bundling khusus minggu ini 😊”.
3. Bundling produk untuk repeat order lebih besar
-
- Contoh: skincare → bundling toner + serum + sunscreen.
- Frozen food → paket hemat isi 3 varian berbeda.
4. Gunakan program loyalty sederhana
- Terapkan sistem poin atau kartu member: “Setiap pembelian ke-5 dapat diskon 20%”.
- Program seperti ini meningkatkan rasa “sayang” pelanggan untuk pindah ke kompetitor.
5. Maksimalkan testimoni & social proof
- Jangan biarkan review pelanggan berhenti di marketplace. Bagikan ulang testimoni di Instagram, TikTok, atau WhatsApp katalog.
7. Kesimpulan & Call to Action
Memilih Produk repeat order adalah strategi paling aman untuk menghadapi kerasnya persaingan jualan online di 2025. Dengan produk yang tepat, penjual bisa menjaga cashflow tetap stabil, pelanggan lebih loyal, dan margin keuntungan tetap sehat.
Kalau kamu ingin belajar strategi lengkap memilih produk, mengelola repeat order, dan membangun sistem jualan dari nol sampai cuan, jawabannya ada di Ebook Formula Jualan Online dari Nol Sampai Cuan.
Hubungi Beruang Digital untuk mendapatkan ebook ini:
📞 WhatsApp: 0851-1763-6569
🌐 Website: www.beruangdigital.com
Jangan lupa, artikel ini juga terhubung dengan artikel lain seperti:
Kalau kamu serius mau mulai jualan online yang stabil, ebook ini bisa jadi panduan praktis untuk pilih produk, bikin sistem, sampai langsung cuan dalam 7 hari.
